PENGGUNAAN JENIS
BAHAN BAKAR MINYAK
YANG SESUAI
UNTUK KENDARAAN
BERMOTOR BERDASARKAN
FAKTOR TEKNIS
DAN FAKTOR EKONOMI
(disusun
guna memenuhi tugas Matakuliah Dasar-Dasar Instrumentasi
dan
Peralatan Pertanian)
RESUME
Oleh
:
Rezki
Heru Aditya
NIM.
111510501122
Kelas
C
PROGRAM STUDI
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2013
PENGGUNAAN JENIS
BAHAN BAKAR MINYAK
YANG SESUAI
UNTUK KENDARAAN
BERMOTOR BERDASARKAN
FAKTOR TEKNIS
DAN FAKTOR EKONOMI
Perbandingan
kompresi adalah perbandingan ruang yang tercipta di atas piston ketika berada
di titik terendah (TMB) dan tertinggi (TMA) dan berkaitan dengan jenis bahan
bakar (kandungan oktan) yang paling efisien untuk digunkan. Untuk membuat mesin
bekerja dengan perbandingan kompresi tinggi, syarat utamanya adalah menggunakan
bensin dengan oktan lebih tinggi. Namun, tidak semua mesin harus atau
lebih baik menggunakan bensin beroktan tinggi. Mesin dengan kompresi rendah,
jika diberi bensin oktan tinggi, hanya menyebabkan pemborosan uang. Tenaga
mesin juga tidak naik dan tetap saja boros.
Tabel 1. Perbandingan kompresi,
kebutuhan nilai oktan dan efisiansi termal yang diperoleh.
Perbandingan
Kompresi |
Kebutuhan
Nilai Oktan |
Efisiensi Termal %
(Gas ditekan habis) |
5 : 1
|
72
|
-
|
6 : 1
|
81
|
25
|
7 : 1
|
87
|
28
|
8 : 1
|
92
|
30
|
9 : 1
|
96
|
32
|
10 : 1
|
100
|
33
|
11 : 1
|
104
|
34
|
12 : 1
|
108
|
35
|
Tabel 2. Perbedaan angka oktan dan
rasio kompresi yang sesuai dengan premium, pertamax ataupun pertamax plus.
Tiga jenis bahan bakar
berdasarkan nilai oktannya antara lain yaitu :
1. Premium
Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna
kekuningan yang jernih dengan oktan atau Research Octane Number (RON) terendah dengan
harga yang murah apabila dibandingkan dengan jenis pertamax. Premium enggunakan
tambahan pewarna dye, mempunyai Nilai Oktan 88 dan menghasilkan NOx dan Cox
dalam jumlah banyak. Kelemahan Premium yaitu :
a.
Dari sisi lingkungan, Premium masih
memiliki kandungan logam berat timbal yang berbahaya bagi kesehatan.
b.
Dari sisi teknologi, penggunaan Premium
dalam mesin berkompresi tinggi, akan menyebabkan mesin mengalami knocking.
atau ‘ngelitik’. Sebab, Premium di dalam mesin akan terbakar tidak sesuai
dengan gerakan piston. Knocking menyebabkan tenaga mesin berkurang,
sehingga terjadi inefisiensi.
c.
Dari sisi finansial, knocking
yang berkepanjangan pada mesin dengan rasio kompresi tinggi menyebabkan
kerusakan piston. Sehingga kendaraan bermotor harus diganti pistonnya.
2. Pertamax
Pertamax adalah produk
BBM dari pengolahan minyak bumi dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannya di kilang minyak. Pertamax pertama kali
diluncurkan pada tahun 1999 sebagai pengganti Premix 98 yang telah menggunakan
teknologi setara dengan electronic fuel injection (EFI) dan catalytic
converters (pengubah katalitik).
Ciri–ciri pertamax:
1. Ditujukan
untuk kendaraan yang menggunakan bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal.
2.
Untuk kendaraan yang menggunakan
electronic fuel injection dan catalyc converters.
3.
Menpunyai Nilai Oktan 92
4.
Bebas timbal
5.
Ethanol sebagai peningkat bilangan
oktannya
6.
Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah
yang sangat sedikit dibanding BBM lain
Keunggulan pertamax antara lain yaitu :
a.
Dari
sisi ekonomi mesin lebih awet dan mesin tidak cepat kotor untuk mesin dengan rasio kompresi lebih tinggi.
Namun cenderung lebih mahal untuk mesin dengan standar premium.
b.
Oktan atau Research Octane Number
(RON) yang lebih tinggi dari Premium.
c.
Dari tekonologi pertamax bisa menerima
tekanan pada mesin berkompresi tinggi, sehingga dapat bekerja dengan optimal
pada gerakan piston. Sehingga kinerja optimal.
3. Pertamax plus
Pertamax Plus merupakan
bahan bakar yang sudah memenuhi standar performa International World Wide Fuel
Charter (IWWFC). Pertamax Plus adalah bahan bakar untuk kendaraan yang memiliki
rasio kompresi minimal 10,5, serta menggunakan teknologi Electronic Fuel
Injection (EFI), Variable Valve Timing Intelligent (VVTI), (VTI),
Turbochargers, dan catalytic converters. Ciri- ciri pertamax plus :
1. Telah
memenuhi standart WWFC
2. BBM
ini ditujukan untuk kendaraan yang bertehnologi tinggi dan ramah lingkungan
3. Menggunakan
teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve Timing Intelligent
(VVTI), (VTI), Turbochargers dan catalytic converters.
4. Tidak
menggunakan timbal, alias tanpa timbal.
5. Mempunyai
Nilai Oktan 95
6. Toluene
sebagai peningkat oktannya
7. Menghasilkan
NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit dibanding BBM lain
Keunggulan pertamax plus antara lain yaitu ;
a.
Dari aspek ekonomi lebih hemat karena
mesin lebih awet dan performa lebih optimal untuk mesin dengan rasio kompresi
lebih tinggi. Namun cenderung lebih mahal untuk mesin dengan standar premium.
b.
Oktan atau Research Octane Number
(RON) yang lebih tinggi dari Pertamax.
c.
Karena memiliki oktan tinggi, maka
Pertamax Plus bisa menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi.
d.
Bisa membersihkan timbunan deposit pada fuel
injector, inlet valve, ruang bakar yang dapat menurunkan performa
mesin kendaraan dan mampu melarutkan air di dalam tangki mobil sehingga dapat
mencegah karat dan korosi pada saluran dan tangki bahan bakar.
Kesimpulan
:
1.
Pemilihan jenis bahan bakar yang tidak
sesuai akan tidak efisien terhadap segi ekonomi karena berpengaruh pada kewetan
mesin dan performa mesin.
2. Pertmax
dan pertamax plus memiliki dam pak yang lebih ramah lingkungan dan tidak mengandung Pb yang bersifat racun. Pembakaran yang semakin
sempurna juga dapat mengurangi kadar emisi gas polutan seperti Cox dan NOx.
3. Penggunaan
jenis bahan bakar yang efektif ditentukan oleh rasio kompresi yang terjadi pada
siklus kerja mesin (tabel 2).
4. Bensin
dengan oktan rendah lebih mudah terbakar. Semakin tinggi nilai rasio komprisi
pada mesin artinya membutuhkan bensin bernilai oktan tinggi.
5. Pada
mesin dengan kebutuhan spesifikasi bahan bakar jenis Pertamax apabila
menggunakan jenis Premium maka akan berpengaruh pada menurunnya performa dan
umur pakai mesin. Sementara mesin sepeda motor dengan kebutuhan spesifikasi
bahan bakar jenis Premium apabila menggunakan jenis Pertamax maka performa belum
tentu lebih baik dan cenderung boros dari segi ekonomi.
6. Mesin
berkompresi tinggi membuat bensin cepat terbakar (akibat tekanan yang tinggi),
yang akan menjadi masalah adalah, ketika bensin terbakar lebih awal sebelum
busi memercikkan api. Saat piston naik ke atas melakukan kompresi, bensin
menyala mendahului busi, akibatnya piston seperti dipukul keras oleh ledakan
ruang bakar tersebut.
7. Bensin
dengan oktan lebih tinggi (pertamax, pertamax plus, dsb), dilengkapi dengan
aditif pembersih, dan sebagainya. Namun tidak banyak memberi penambahan tenaga,
jadi angka oktan tinggi bukan artinya lebih bertenaga. Karena benefitnya kurang
sebanding jika dibanding harganya yang tinggi, maka ujung-ujungnya hanyalah
merupakan pemborosan uang saja.
8. Untuk
menyiasati agar bisa menggunakan premium pada mesin yang memiliki rasio
kompresi tinggi, namun mesin tidak mengalami ‘ngelitik’, dapat dilakukan dengan
menambahkan Octane Booster pada bensin (dimasukkan ke tangki bensin), menggunakan
katalis untuk menaikkan nilai oktan (biasanya mengandung timbal, tidak ramah
lingkungan), merubah derajat waktu pengapian (ignition timing) ke posisi yang
lebih lambat (Retard) dan menggunakan aplikasi water-injection (agak repot
untuk perawatannya).
Referensi :
Danang. 2010. Ratio compression. http:// Danangdk.Blog.Uns.Ac. Id/2010/04/20/
Rasio-Kompresi-Mesin-Apakah-Itu/. Diakses pada
tanggal 2 juni 2013.
Heni. 2011. Kendaraan Dan Bahan
Bakar. http://www.hennyfaridah .name/ 2011
/09/kendaraan-premium-pertamax-pertamax.html. Diakses pada tanggal 2 juni 2013.
Nunic. 2013. Perbedaan Premium dan Pertamax. http://iniunic. blogspot.com /2013
/03/apa-sih-perbedaan-premium-pertamax-dan.html. Diakses pada tanggal 2 juni 2013.
Saragih. Kawano. 2013. Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium, Pertamax,
Pertamax Plus Dan Spiritus Terhadap Unjuk Kerja Engine Genset 4 Langkah. Teknik Pomits 2 (1): 85-89.
No comments:
Post a Comment